Sinopsis Novel Cahaya Cinta Pesantren: Menebar Cahaya Cinta Tak Hanya di Pesantren

 

Salah satu novel cinta yang sukses diadaptasi menjadi film adalah novel Cahaya Cinta Pesantren. Novel karya Ira Madan ini kaya akan wawasan Islami yang melekat di dalam kehidupan tokoh utamanya. Sebelum membaca novelnya atau menonton filmnya, anda bisa membaca sinopsis novel Cahaya Cinta Pesantren berikut ini.

Novel Cahaya Cinta Pesantren

  1. Resensi

Novel yang ditulis oleh Ira Madan ini diterbitkan di Kota Solo oleh PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Novel ini telah cetak beberapa kali dan sangat populer di kalangan para pecinta novel. Selain menyuguhkan wisata ibukota di awal ceritanya, Cahaya Cinta Pesantren juga memaparkan alur cerita yang menggelitik, menyentuh, dan menambah wawasan.

Novel ini mengisahkan tentang seorang perempuan cerdas dari Medan yang terpaksa masuk pesantren untuk memenuhi permintaan orang tuanya. Gadis cerdas ini bernama MarShila Silalahi atau akrab dipanggil Shila. Shila menjadi salah satu santriwati di Pondok Pesantren Al-Amanah yang tidak begitu suka dengan kehidupan di dalam pesantren.

Namun, pada akhirnya ia bertemu dengan santri-santri lain yang menjadi bagian penting di dalam hidupnya. Kehidupan Shila sebagai tokoh utama di dalam novel ini dipaparkan dengan baik mulai dari awal mula masuk pesantren hingga mengarungi hidup baru setelah menjadi alumni pondok pesantren. Sedikit cerita tentang novel ini akan dibahas di sinopsis novel Cahaya Cinta Pesantren.

Di dalam pesantren, Shila bertemu dengan sahabat baru yang bernama Icut, Aisyah, dan Manda. Kehadiran mereka sangat berarti untuk Shila yang tidak begitu menyukai kehidupan pesantren. Shila pun bisa kembali tersenyum dan menjalani hari-harinya dengan bahagia. Ketika di pondok pesantren, Shila sempat disukai oleh seorang laki-laki yang bernama Abu.

Abu adalah sahabatnya sejak kecil dan kemudian memiliki perasaan cinta kepada Shila. Ia sering mengirimkan surat cinta, namun tidak pernah dibalas satu pun oleh Shila. Hal ini karena Shila tidak ingin hubungan yang lebih dari sahabat. Alasan lainnya adalah ada seseorang yang sudah mencuri hati Shila sejak awal, yaitu salah satu ustadz yang bernama Rifqie.

Pada suatu hari, Shila merasa cemburu dengan kedekatan Ustadz Rifqie dan Avira, hingga kemudian ia mencuri bros milik Avira yang diberikan oleh Ustadz Rifqie. Namun, ternyata mereka berdua adalah saudara sepupu.  Meski tidak mudah menjalani hidup di dalam pesantren, berkat kecerdasan dan kegigihannya, Shila mendapatkan kesempatan untuk terbang ke Jepang.

Hal ini ternyata menimbulkan sedikit percikan di antara Shila dan Icut yang dirasa lebih pantas. Namun, pada akhirnya keduanya menyadari bahwa persahabatan tetap lebih penting dari segalanya. Singkat cerita, usai lulus beberapa tahun dari pondok dan menyelesaikan kuliah di Jepang, Shila dilamar oleh Ustadz Rifqie dan mereka menikah.

Beberapa tahun setelah pernikahan, Shila mengidap penyakit kanker otak yang membuatnya harus menjalani operasi. Sesaat sebelum operasi, ia meminta sahabatnya yang bernama Manda untuk menikah dengan suaminya karena Shila ingin anaknya anaknya diurus oleh orang yang tepat.

  1. Kelebihan dan Kekurangan Novel Cahaya Cinta Pesantren

Sampul buku dari novel ini sangat menarik dan alur ceritanya mengalir, sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Pilihan katanya juga sederhana dan terdapat penjelasan untuk kata-kata yang asing. Namun, novel ini memiliki banyak kesalahan ketik dan sering menggunakan diksi. Penggunaan diksi yang terlalu banyak dapat membuat pembaca bosan.

Resensi dari Novel Cahaya Cinta Pesantren ini tidak bisa menjelaskan seluruh peristiwa dengan lengkap. Namun, setidaknya anda memiliki gambaran tentang isi dari novel ini seperti apa. Tentunya, novel ini sangat direkomendasikan untuk dibaca karena sarat dengan wawasan dan pesan moral.